Positive Thinking
Sikap
dari pribadi seseorang merupakan pencerminan dari pribadi seseorang tersebut
dan pikiran memberikan peran yang sangat penting terhadap sikap pribadi
seseorang tersebut. Maka dari itu berpikir positif memberi pengaruh besar terhadap
kehidupan kita. Sikap poitif thinking atau berpikir positif juga sangat
diperlukan oleh seorang perawat, hal terebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa
optimisme dalam melaksanakan profesinya atau dalam pengembangan profesi keperawaatan.
A.
DEFINISI POSITIVE THINKING
Positive thinking itu apa sih? Para ahli psikologi berkata berpikir positif adalah
metode motivasi yang umum digunakan untuk meningkatkan sikap seseorang dan
mendorong pertumbuhan diri. Berpikir positif adalah kemampuan berpikir
seseorang untuk menilai pengalaman-pengalaman dalam hidupnya, sebagai bahan
yang berharga untuk pengalaman selanjutnya dan menganggap semua itu sebagai
proses hidup yang harus diterima. Individu yang berpikir positif akan
mendapatkan hasil yang positif dan individu yang berpikir negatif akan
mendapatkan hasil yang negatif (Peale, 2006) .
Menurut Makin & Lindley (1997) berpikir positif adalah salah satu
cara yang dapat membuat seseorang menjadi lebih positif yakni dengan cara
menilai kembali segala sesuatu dengan melihat segi-segi positifnya. Kebiasaan
berpikir positif secara otomatis akan mempengaruhi jiwa untuk lebih waspada,
mempengaruhi imajinasi untuk lebih kreatif, antusiasme untuk lebih berkembang
dan meningkatkan kekuatan kehendak yang manusia miliki (Nurmayasari & Murusdi, Juli 2015 ) . Pikiran positif
akan menghasilkan sikap mental yang positif yang akan membantu individu
membangun harapan serta mengatasi keputusan dan ketidakberanian (Hills, 2009) .
Jadi positive thinking
merupakan aktivitas berpikir yang bertujuan untuk membangkitkan dan membangun
aspek positif pada diri seseorang dan juga (Limbert, 2004) , dari penelitiannya menyimpulkan bahwa
berpikir positif mempunyai peran dapat membuat individu menerima situasi yang
tengah dihadapi secara lebih positif sehingga akan memunculkan pemikiran,
perasaan, perlaku, dan hal-hal baik dalam kehidupan (Kholidah & Alsa, Juni 2012) . Hal tersebut
menunujukkan betapa pentingnya
menumbuhkan sikap berpikir positif bagi seorang perawat dalam menjalani
profesinya, karena hal tersebutlah yang membantu seorang perawat menjadi
perawat yang baik. Namun tidak semua orang dapat dengan mudah memparktekkan(melakukan)
berpikir positif, walaupun mungkin sudah membaca buku atau mengikuti seminar
terkait dengan berpikir positif. Contohnya, ketika seseorang ada yang menghujat
atau memfitnah, maka apakah orang tersebut akan dengan mudah berpikiiran positif?
Maka akan ada dua jawaban yaitu “ya dan tidak”. Henry Ford pernah berkata “Whether you think you can or you can’t you
are right” Karena semua tergantung pada pikiran, kepercayaan, dan kebiasaan
orang tersebut.
B.
ASPEK BERPIKIR POSITIF
Albercth
(1980) mengemukakan bahwa kecenderungan berpikir positif memiliki empat aspek
yaitu :
1.
Pernyataan yang tidak memihak (non judgment taking)
Suatu
pernyataan yang memihak pada kondisi ambigu pada orang yang cenderung berpikir
negatif. Pernyataan atau penilaian ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat
seseorang cenderung untuk memberikan pernyataan negatif terhadap sesuatu.
2.
Harapan yang positif (positive expectation)
Melakukan
sesuatu dengan memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimis, pemecahan masalah
yang menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan dengan menggunakan
kata-kata yang mengandung harapan.
3.
Penyesuaian diri yang realistis (reality adaptation)
Mengakui
kenyataan dan segera menyesuaikan diri dan menjauhkan diri dari penyesalan,
frustasi, kasihan diri dan menyalahkan diri sendiri.
4.
Affirmasi diri (self affirmation)
memusatkan
perhatian pada kekuatan diri dan melihat secara lebih positif dengan dasar
pemikiran bahwa setiap individu sama berartinya dengan individu lain
C.
PRINSIP-PRINSIP BERPIKIR POSITIF
1.
Pada dasarnya masalah dan
kesengsaraan hanya ada dalam persepsi. Kesalahan yang sering terjadi adalah
menjadikan sebuah masalah sebagai sebuah masalah bahkan terkesan berat. Masalah
yang dipresepsikan masalah akan membuat pikiran berpikir negatif, sehingga
mempengaruhi kinerja pikiran dan fisik.
2.
Masalah akan membawa seseorang
pada kondisi baik atau sebaliknya.
3.
Tidak menjadi penyebab masalah
4.
Belajar dari masa lalu, hidup di
masa kini, dan merencanakan masa depan. Orang bisa belajar dari peristiwa-peristiwa
yang dilaluinya di masa lalu sehingga akan memberikan pengalaman untuk
menghadapi kenyataan yang dihadapi saat ini.
5.
Setiap masalah pasti memiliki
solusi. Banyak diberitakan orang-orang yang frustasi karena suatu masalah
kemudian melakukan hal-hal yang tidak rasional, bahkan ada yang sampai
melakukan bunuh diri, padahal hal itu jelas-jelas dilarang agama karena setiap
masalah pasti memiliki solusinya.
6.
Mengubah pikiran untuk mengubah
kenyataan. Sering ditemukan seseorang berusaha mengubah namun tidak dibarengi
dengan pikiran optimis, sehingga kenyataan tertutup dengan pikiran negatifnya.
7.
Bantuan tuhan bagi umat yang
melaksanakan perintahnya.
D.
CARA MENUMBUHKAN SIKAP BERPIKIR POSITIF
Ada
beberapa cara untuk menumbuhkan sikap berpikir positif, yaitu :
1.
Bersyukur
2.
Selalu optimis
3.
Melihat sisi baik
4.
Berkumpul dengan orang positif
5.
Atur bahasa atau bicara
6.
Biasakan berbuat baik
7.
Disiplin diri
E.
KESIMPULAN
Maka dari itu kita harus yakin bisa dan membiasakan berpikir positif
dalan kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal kecil agar kita dapat dengan
mudah mempraktekkannya dalam kondisi apapun. Contohnya, bisa dimulai dengan selalu menumbuhkan sikap
optimis, Optimisme sendiri menunjuk pada
kemampuan melihat adanya harapan kesuksesan akan masa depannya (Caprara, 2006) . Limbert (2004) juga
mengungkapkan bahwa berpikir positif dapat membuat individu dapat menerima
situasi yang tengah dihadapi secara lebih positif sehingga dengan berpikir
positif akan berpengaruh signifikan dalam penurunan depresi.
Berpikir positif penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Akal akan secara langsung memberikan pengaruh kepada sikap intelektual, fisik,
dan perasaan manusia. Sehingga diperlukan sikap berpikir positif agar pengaruh
akal pada setiap gerak tubuh manusia juga positif (Falah, Juni 2016) . Ketika asupan informasi yang masuk
kedalam pikiran itu baik/positif maka akan memberikan energi yang positif
terhadap pikiran sehingga akan memunculkan tindakan yang positif/baik, dan
berlaku sebaliknya, ketika pikiran selalu mendapat informasi/asupan yang tidak
baik/negatif maka akan memunculkan tindakan fisik yang tidak baik.
Daftar Pustaka
Albrecth,
K. (1980). Brain power: learn to improve your thingking skills. New
York: Prentice Hall Inc.
Caprara,
G. &. (2006). The contribusi of self-regulatory efficacy beliefs in
managing affect and family relationships to positive thinking and hedonic
balance. Journal of Clinical and Social Psychology, 25, 603-627.
Falah,
R. Z. (Juni 2016). Menumbuhkan sikap berpikir positif dalam organisasi
dakwah. TADBIR Vol 1, No.1.
Hills,
N. (2009). Key to positive thingking. Penerjemah: Veronica. Jakarta:
Bhuana Ilmu Populer.
Kholidah,
E. N., & Alsa, A. (Juni 2012). Berpikir positif untuk menurunkan stres
psikologis. Jurnal Psikologi Volume 39, No. 1, 67-75.
Limbert,
C. (2004). Psychological wellbieng and satisfaction amongst military personel
on unaccompanied tours: the impact of perceived social support and coping
strategies. Journal of Military Psychology, 16(1), 37-51.
Nurmayasari,
K., & Murusdi, H. (Juli 2015 ). Hubungan antara berpikir positif dan
perilaku menyontek pada siswa kelas X SMK Koperasi Yogyakarta. Jurnal
Fakultas Psikologi Vol.3, No.1 ISSN : 2303-114X.
Peale,
F. (2006). Berpikir Positif. Jakarta: Binarupa Aksara.
Comments
Post a Comment